Apa yang Harus Kulakukan? Jika Bingung Mau Berbuat Apa
Apa yang harus kulakukan? Aku tidak tahu apa yang kulakukan? Rasanya buntu. Bagaimana caranya membuat jalan. Rasanya tidak ada pendorong untuk melakukan sesuatu.
Itulah yang dirasakan Yinda ketika sedang tidak tahu apa-apa mau melakukan apa. Apakah yang akan dilakukan Yinda?
Dia hanya memandang sekelilingnya. Mengamati bentuk laptop, ponsel, meja dan apapun di sekitarnya.
Mendadak ada secerca inspirasi. Dari ketidaktahuan yang murni Yinda merasakan kreativitas yang mengalir alami.
Yinda mulai teringat apa saja peralatan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menggunakan alat. Dengan menggunakan alat secara alami bisa menghasilkan kreativitas.
Yinda punya ponsel, kamera, laptop yang sudah cukup bisa beraktivitas seharian tanpa perlu merasa kurang perlu ini itu. Internet yang lambat bukanlah halangan.
Pada dasarnya kegiatan adalah offline. Internet dibutuhkan ketika mengunggah hasil karya yang dibuat secara offline. Kecuali aktivitas tersebut membutuhkan koneksi internet secara penuh, misalnya live streaming.
Yinda mulai mempersiapkan alat-alat yang dimilikinya untuk beraktivitas. Yinda mulai mempersiapkan alat-alat yang dimilikinya untuk beraktivitas. Yinda masih tidak tahu apa yang mau dibuat.
Hanya menyiapkan peralatan yang dimilikinya. Mulai menyalakan laptop, menjalankan program Inkscape, gimp dan apapun yang muncul secara spontan.
Lalu Yinda teringat punya yang mekar di taman. Dengan ponselnya, dia menjepret foto bunga. Lalu menghapus backgroundnya dengan website experte.com.
Dengan aplikasi adobe stock, Yinda mengubahnya menjadi gambar vektor hitam. Lalu apa lagi?
Selanjutnya Yinda mengirim gambar vektor tersebut ke Inkscape. Dengan menggunakn efek radial, gambar vektor bunga tersebut disulap menjadi gambar mandala dari bentuk dasar bunga.
Walaupun suatu nilai karya adalah relatif, namun Yinda berhasil membuat karya dari awalnya tidak tahu berbuat apa.
Hasil vektor di Inkscape diubah ukurannya lalu diekspor menjadi file EPS. Selanjutnya apa?
Yinda membuka website shutterstock, lalu mengunggahnya. Kemungkinan diterima besar karena file vektor yang tidak membutuhkan pemeriksaan teknis file seperti gambar biasa.
Jika ada yang mengunduh syukur, jika tidak setidaknya bisa menambah portofolio di shutterstock.
Komentar
Posting Komentar
Apa komentarmu?