10 Peribahasa Populer Indonesia dan Maknanya (1-10)
Mempelajari peribahasa memiliki banyak manfaat. Antara lain bisa mempelajari kebijaksanaan yang ada di dalamnya.
Bahasa Indonesia memiliki kaya akan peribahasa. Berikut adalah 10 peribahasa Indonesia beserta artinya:
1. **Air beriak tanda tak dalam**
Artinya: Orang yang banyak bicara biasanya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam.
Orang yang pandai biasanya tidak suka banyak bicara. Melainkan lebih suka bertindak nyata. Berbicara jika hanya diperlukan dan tidak bertele-tele.
Ilustrasi air beriak tanda tak dalam |
2. **Bagai air di daun talas**
Ilustrasi bagai air di atas daun talas |
Artinya: Tidak memiliki pendirian tetap, mudah terpengaruh oleh situasi atau orang lain.
Orang yang tidak punya pendirian atau prinsip, akan mudah berubah-ubah dalam mengambil keputusan. Tidak cocok untuk menjadi pemimpin. Seseorang hendaknya memiliki pendirian sesuai dengan pengalaman dan situasi kondisi lingkungannya.
3. **Besar pasak daripada tiang**
Artinya: Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan, atau lebih banyak berhutang daripada mampu membayar.
Peribahasa ini mengajarkan kita agar tidak boros. Hiduplah sesuai dengan kemampuan. Sesuaikanlah dengan penghasilan. Menabunglah untuk keadaan darurat.
Ilustrasi besar pasak daripada tiang |
4. **Seperti pungguk merindukan bulan**
Artinya: Mengharapkan sesuatu yang sulit atau tidak mungkin tercapai.
Terkadang manusia perlu realitis. Inginkan suatu hal sesuai dengan kenyataan. Jangan mengininginkan sesuatu yang tidak mungkin.
Ilustrasi seperti pungguk merindukan bulan |
5. **Sambil menyelam minum air**
Artinya: Melakukan dua pekerjaan sekaligus dan keduanya berhasil.
Jika memungkinkan lakukanlah pekerjaan seefektif mungkin. Gunakanlah semua sumber daya yang ada. Sehingg bisa lebih produktif dan bermanfaat.
Ilustrasi sambil menyelam minum air |
6. **Tak ada gading yang tak retak**
Artinya: Tidak ada sesuatu yang sempurna, setiap orang pasti memiliki kekurangan.
Tidak perlu mengejar kesempurnaan. Ini bisa diterapkan dalam dunia kerja. Lakukanlah terbaik apa yang bisa dilakukan. Seringkali ingin hal sempurna justru menunda seseorang untuk bertindak.
Ilustrasi tak ada gading yang tak retak |
7. **Bagaikan makan buah simalakama**
Artinya: Dalam keadaan serba salah, apapun yang dipilih akan menimbulkan masalah.
Kondisi dimana seseorang terjebak dalam masalah. Dimana setiap tindakan akan merugikan. Jika hal ini terjadi maka hanya bisa berpasrah. Seringkali ada kekuatan di luar diri yang tidak disangka-sangka bisa menyelesaikan permasalahan.
Ilustrasi bagai makan buah simalakama |
8. **Bagai api dalam sekam**
Artinya: Bahaya yang tersembunyi, masalah yang tidak terlihat tetapi berpotensi besar.
Jangan sepelekan masalah kecil. Jika tidak segera diselesaikan, masalah kecil bisa semakin besar dan membuat kerugian semakin besar. Jika masalah bisa segera diselesaikan, maka secepatnya selesaikanlah.
Ilustrasi bagai api dalam sekam |
9. **Seperti katak dalam tempurung**
Artinya: Orang yang wawasannya terbatas, tidak mengetahui apa-apa di luar lingkungannya.
Belajarlah untuk meningkatkan wawasan. Bisa mulai dengan membaca buku. Mulailah dengan buku-buku yang ringan dan yang disukai.
Ilustrasi seperti katak dalam tempurung |
10. **Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak**
Artinya: Kesalahan sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain yang kecil justru diperhatikan.
Biasakanlah untuk intropeksi sebelum melihat kesalahan orang lain. Setiap orang pasti tidak terhindar dari kesalahan. Sebelum mengoreksi orang lain, koreksilah diri sendiri.
Ilustrasi semut di seberang lautan tampak |
Komentar
Posting Komentar
Apa komentarmu?